Senin, 14 September 2015

ENTAHLAH ...

entah, untuk  siapa aku menunggu?
sesaat, sekujur tubuhku kaku
mulut membisu bak diterpa petir
entah, untuk siapa aku menunggu?
berdiri, bagai kayu lusuh
dibawah lampu jalanan
yang kian lama berbinar, meredam lalu lenyap
entah, untuk siapa aku bertahan?
terperangah sesaat lalu kembali berdiri
bertahan bak berjalan ditengah hamparan gurun
entah, untuk siapa aku mencintai?
mencintai bak memeluk bulan
bagai bicara pada tembok lusuh
tak jelas, tak pasti, tak ada jawaban
entah, untuk siapa rasa ini?
apakah untuk bulan yang selalu ingin kupeluk?
ataukah untuk bintang yang tak pernah dapat kuraih?
entah, untuk siapa aku menuggu?
dirimu, ataukah yang lain?
meskipun begitu, takkan mungkin
entalah, biarkan berjalan
bagai tetesan hujan dikaca 
lalu menjadi embun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar